Halaman

Jumat, 19 November 2010

Perjalanan Anak Manusia



Aku berjalan mengarungi jalan – jalan

Bagai musafir lusuh yang merindukan air

Setapak demi setapak mengikuti matahari

Terik seakan memanggang raga lemah


Hari hari lewat, pelan tapi pasti

Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…

Daun gugur satu-persatu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku masih pas-pasan…

Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku

Ya Allah….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah…..

1 komentar:

  1. ahhh kamu diah.. saat orang lain hanya sekedar bersyukur soal ultah dan ucapan/kado yg diterimanya.. dirimu malah bicara sama Allah SWT dlm bentuk tulisan mengenai sisa hidupmu dan hutang2 ibadahmu.. jadi sedikit tertampar nihhh..

    BalasHapus