Halaman

Senin, 25 Februari 2013

Menelusuri Kualitas Informasi Dalam Mengadopsi Sistem Informasi Akuntansi


BAB I
PENDAHULUAN

            Masalah kualitas informasi dapat berdampak pada operasi, biaya peningkatan dan pekerja yang lebih rendah kepuasan kerjanya, sekaligus meningkatkan ketidakpuasan pelanggan (Redman 1998). Dalam dunia modern, kualitas informasi yang kuat dalam hal itu mengarahkan masa depan bisnis. Hal ini karena kualitas informasi yang baik dapat membawa kesuksesan, sementara kualitas  informasi yang buruk  dapat menyebabkan kegagalan usaha (Bovee 2004, Redman 1998; Redman 2008). Akibatnya, kriteria kualitas informasi telah menjadi pertimbangan penting bagi setiap organisasi yang ingin melakukan berbagai a proses dengan baik. Secara khusus, akuntansi dan manajemen membuat perhatian dengan ketepatan SIA, agar  kebutuhan organisasi untuk informasi komunikasi dan kontrol (Gordon dan Miller 1976; Mc Laney dan Atrill 2005). Argumen di balik temuan ini adalah bahwa SIA sering kekurangan data yang berkualitas tinggi.
Demikian juga, Ismail dan King (2005) menemukan bahwa organisasi mungkin kurang memiliki pengetahuan dan visi untuk menggabungkan SIA, selain itu masih ada masalah dalam proses pelaksanaan akuntansi. Namun, bisnis harus dilihat sebagai  penggunaan SIA  dengan baik, memerlukan kualitas data di organisasi untuk melakukannya dengan baik, memperoleh keunggulan kompetitif, dan bertahan dalam ekonomi. Untuk perusahaan global saat inimdalam rangka untuk mengatur, mengelola dan mengoperasikan proses di semua bagian. Selanjutnya, struktur organisasi adalah penting untuk meningkatkan atau mengadopsi  SIA. Dalam pengelolaan yang baik , perancangan sistem akuntansi yang baik dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi kegiatan dalam akuntansi pertanggungjawaban.
            Temuan dari literatur menunjukkan bahwa SIA adalah aplikasi perangkat lunak tertentu dan proses manajemen. Kaplan (1998) menunjukkan bahwa perusahaan harus beroperasi akuntansi manajemen di luar sistem ERP karena Sistem yang sama tidak dapat memberikan informasi akuntansi keuangan . Terlebih lagi, Malmi (2001) dan Scapens dan Jazayeri (2003) menemukan bahwa hubungan antara  Sistem ERP dan teknik akuntansi manajemen tidak berubah secara signifikan. Namun, sementara sistem ERP dianggap penting sebagai  sumber data untuk sebagian besar praktik akuntansi baru, mereka tidak insentif untuk teknik akuntansi dan adopsi sistem. Para caractheristics dari teknik akuntansi  yang berbeda dalam sejumlah elemen. Selain itu, Rom dan Rohde (2007) menunjukkan bahwa integrasi data dalam akuntansi harus dipelajari lebih sempit  (Rom dan Rohde 2007). Lainnya. penulis (e, g Davilla, Foster et al 2004,. Naomi dan Kevin, 2007; Ismail, 2009; Romney and Steinbart, 2009) menyatakan bahwa dalam organisasi harus ada perhatian diberikan kepada standar akuntansi dan hukum masing-masing negara.
Baru-baru ini, ketika adopsi SIA, organisasi beberapa vendor SIA digunakan untuk mengadopsi sistem akuntansi yang dikembangkan oleh vendor perangkat lunak untuk organisasi yang ingin mengadopsi solusi mereka. Organisasi lainnya mengadopsi kerangka generik yang dikembangkan oleh COBIT, ITIL DAN SDLC sebagai pedoman tentang bagaimana untuk memilih dan mengadopsi sistem SIA, meskipun tidak spesifik untuk adopsi SIA.
            Sebagian besar penelitian mengenai SIA memiliki fokus pada pengelolaan pengendalian internal, desain dari sebuah SIA dan audit (Choe 2004, Nicolaou, 2000). Beberapa penelitian telah mencoba untuk memahami bagaimana memilih dan menggunakan (mengadopsi) sistem SIA dengan baik, di organisasi, untuk memenuhi semua persyaratan Kualitan Informasi. Dalam rangka untuk memastikan kualitas informasi dalam adopsi SIA, adalah penting untuk memahami kriteria Kualitas informasi mendasar  yang tepat khusus untuk adopsi SIA. Namun, tidak ada definisi standar sat ini, walaupun ada beberapa dipelajari karakteristik kualitatif dalam akuntansi manajemen mutu, seperti FASB, IASB, AARF, dan SAC3. Beberapa literatur Kualitas informasi juga membahas titik kritis dan langkah-langkah untuk mengadopsi SIA.
            Menariknya, kualitas informasi manajemen khusus untuk adopsi SIA merupakan daerah baru, ada kebutuhan yang berkembang untuk penelitian yang memberikan wawasan tentang isu dan solusi yang berkaitan dengan Kualitas informasi Manajemen pada  adopsi SIA. Sejumlah kerangka Kualitas informasi generik telah diusulkan dalam literatur, namun tidak satu pun dari mereka telah benar-benar melihat ke daerah adopsi SIA. Ada kurangnya pengetahuan dan kerangka kerja standar untuk kualitas informasi manajemen mengadopsi SIA yang dapat membantu organisasi untuk memastikan dan meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk mengembangkan suatu kerangka kerja yang memadai untuk memberikan bimbingan tersebut. Kerangka ini dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur yang ada dan studi kasus ganda. Kerangka kerja ini telah dirancang untuk menggambarkan masalah Kualitas informasi yang mengadopsi SIA. Hal ini juga mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan bahwa organisasi harus fokus pada faktor yang memastikan kualitas informasi manajemen selama proses adopsi SIA.


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Kualitas informasi (Information Quality)
            Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
            Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui proses. Sebagai contoh, dokumen, berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diproses sehingga memiliki makna dan manfaat.

Ada beberapa pengertian informasi diantaranya:
            Menurut H.M. Yogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur pengertian informasi sebagai berikut:
“informasi merupakan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata serta terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan yang akan datang.”
            Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen memberikan pengertian informasi sebagai berikut:
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang  maupun yang akan datang.”

Informasi yang berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
·          Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena pada saat penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi banyak gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak informasi.
·          Tepat waktu (Timeliness)
Informasi datang ke penerima tidak boleh terlambat.
·          Relevan (Relevance)
Informasi yang diterima harus bermanfaat.
·          Lengkap
Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang tertinggal.
·           Mengurangi ketidakpastian
Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.

B.      Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli

1.        Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
2.        Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
3.        Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem informasi akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data usaha mengenai suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB.

C.       Hubungan SIA dengan Kualitas informasi Manajemen
Sebagian besar penelitian mengenai SIA memiliki fokus pada pengelolaan pengendalian internal, desain dari sebuah SIA dan audit (Choe 2004, Nicolaou, 2000). Beberapa penelitian telah mencoba untuk memahami bagaimana memilih dan menggunakan (mengadopsi) sistem SIA dengan baik, di organisasi, untuk memenuhi semua persyaratan Kualitas Informasi. Dalam rangka untuk memastikan kualitas informasi dalam adopsi SIA, adalah penting untuk memahami kriteria Kualitas informasi mendasar  yang tepat untuk adopsi SIA. Namun, tidak ada definisi standar saat ini, walaupun ada beberapa karakteristik kualitatif dalam akuntansi manajemen mutu, seperti FASB, IASB, AARF, dan SAC3. Beberapa literatur Kualitas informasi juga membahas titik kritis dan langkah-langkah untuk mengadopsi SIA.
Menariknya, kualitas informasi manajemen khusus untuk adopsi SIA merupakan daerah baru, ada kebutuhan yang berkembang untuk penelitian yang memberikan wawasan tentang isu dan solusi yang berkaitan dengan Kualitas informasi Manajemen pada  adopsi SIA. Sejumlah kerangka Kualitas informasi generik telah diusulkan dalam literatur, namun tidak satu pun dari mereka telah benar-benar melihat ke daerah adopsi SIA. Ada pengetahuan yang kurang dan kerangka kerja standar untuk kualitas informasi manajemen dalam mengadopsi SIA yang dapat membantu organisasi untuk memastikan dan meningkatkan kualitas informasi akuntansi.
Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk mengembangkan suatu kerangka kerja yang memadai untuk memberikan bimbingan tersebut. Kerangka ini dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur yang ada. Kerangka kerja ini telah dirancang untuk menggambarkan masalah Kualitas informasi yang mengadopsi SIA. Hal ini juga mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan bahwa organisasi harus fokus pada faktor yang memastikan kualitas informasi manajemen selama proses adopsi SIA.
Kerangka untuk Kualitas informasi Manajemen dalam mengadopsi SIA
Kerangka  penelitian untuk studi ini berpendapat bahwa adopsi kerangka kerja SIA dipengaruhi oleh organisasi internal dan eksternal dan membutuhkan informasi berkualitas agar dapat berfungsi secara efektif. Selain itu, akuntansi dan pengambilan keputusan manajemen, sangat penting dengan keakuratan SIA untuk kebutuhan organisasi dalam komunikasi, informasi  dan kontrol. Dalam rangka untuk mengadopsi SIA yang berhasil, penting untuk mempertimbangkan kualitas sistem dan kualitas informasi yang digunakan diseluruh proses adopsi (Delone dan Mc Lean 2003;. Nelson dan Todd 2005).
Demikian juga, dimensi kualitas informasi mempengaruhi keuntungan dari adopsi SIA ini, karena dimensi kualitas informasi digunakan dalam adopsi SIA dapat membantu organisasi untuk memahami persyaratan untuk memberikan informasi berkualitas tinggi. Selanjutnya, dalam adopsi sistem informasi akuntansi membutuhkan informasi berkualitas agar dapat berfungsi secara efektif, di mana tingkat kualitas informasi sangat penting untuk proses semua dimensi sistem informasi akuntansi. Kualitas informasi yang relevan untuk semua proses manajemen data diadopsi oleh organisasi tersebut. Organisasi perlu menerapkan kriteria informasi untuk mengatur dan mengendalikan semua tahapan SIA dan adopsi SIA. Kerangka Link ini  berupaya mencapai kualitas informasi manajemen ke perfomance adopsi SIA.

Dimensi Kualitas informasi dalam adopsi SIA
            Dalam penelitian ini, dimensi KUALITAS INFORMASI diidentifikasi sebagai relevansi, keandalan, keterbandingan, saling pengertian, ketersediaan, efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, aksesibilitas, integritas, kepatuhan, akurasi, objektivitas, keamanan, kelengkapan dan ketepatan waktu, seperti yang diidentifikasi dari literatur dan persyaratan bisnis dari informasi dalam beberapa studi kasus. Dimensi-dimensi kualitas informasi relevan dengan semua proses manajemen data yang diadopsi oleh organisasi.. Hasil dari dimensi Kualitas informasi yang  diadopsi SIA, semua variabel dalam penelitian ini, diukur dengan wawancara mendalam. Selain itu, penelitian merangkum skor yang diberikan oleh para pemangku kepentingan yang berbeda dalam kasus A sampai kasus  J (10 organisasi).
            Hasil dimensi Kualitas informasi yang  di adopsi SIA dari 16 dimensi antara 5 responden. Responden diminta untuk menunjukkan pada skala lima pilihan yang terdiri dari tidak pernah setuju, jarang setuju, kadang-kadang setuju, seringkali setuju dan selalu setuju.
            Salah satu responden menggambarkan pentingnya hubungan positif antara kinerja suatu adopsi SIA  dan dimensi Kualitas informasi.
Direktur (AMIK Royal) mengatakan bahwa:
"Saya pikir perguruan tinggi harus memenuhi kualitas, kehandalan dan keamanan untuk informasi kami, seperti untuk semua aset. Kita perlu menyediakan sumber daya TI, termasuk aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang-orang untuk mendorong tujuan dari PT. Dalam PT kita mengidentifikasi untuk memenuhi tujuan PT digunakan dimensi kualitas informasi untuk mengontrol  SIA dan adopsi SIA. Telah dijelaskan bahwa dimensi informasi termasuk aksesibilitas, ketersediaan, akurasi, kelengkapan, kepatuhan, kerahasiaan, efektifitas, efisiensi, integritas, objektivitas, relevansi, keandalan, keamanan, waktu dan dimengerti dalam semua proses adopsi ". Direktur.
            PT yang menggunakan kriteria kualitas informasi dapat berhasil dalam mengadopsi SIA. Mereka menggunakan kriteria informasi untuk mengendalikan semua tahapan proses adopsi SIA untuk memeriksa sistem. Organisasi menetapkan persyaratan untuk kriteria kualitas informasi, dan dari persyaratan manajemen diterapkan dan dianalisis untuk mengendalikan dan meningkatkan semua proses dalam adopsi SIA.
            Selain itu, organisasi merasa prihatin tentang penyebab masalah kualitas informasi yang memiliki dampak terhadap kualitas informasi. Yang paling penting, pimpinan bertanggung jawab atas semua upaya kualitas informasi manajemen untuk meningkatkan kualitas informasi dalam pengambilan keputusan.
            Selain itu, Kabid TI di PT percaya bahwa SIA penting dalam membantu perguruan untuk menciptakan kualitas informasi. PT juga khawatir untuk mengidentifikasi bahwa dimensi kualitas informasi akan membantu untuk memastikan keselarasan dengan kebutuhan organisasi. Sebagai contoh (salah satu yang diwawancarai) menunjukkan:
            "Dalam PT kami, kami telah memiliki dimensi kualitas informasi untuk mengontrol proses belajar dan mengajar yang disebut sebagai proses perkuliahan dan proses dari SIA untuk kualitas informasi seperti keandalan, kerahasiaan, ketersediaan, akurasi, integritas, kepatuhan, accessibilty, keamanan, kelengkapan, relevansi, efektivitas, efisiensi, waktu, keterbandingan, saling pengertian. Dimensi  kualitas informasi dapat membantu organisasi untuk mengelola dan mengendalikan informasi untuk memenuhi tujuan organisasi. Terlebih lagi, organisasi ingin melakukan pemeriksaan dimensi kualitas informasi sebelum pindah dari sistam lama ke dalam sistem baru. Kami telah merasa puas dalam mengadopsi SIA dan dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas dari organisasi".

D.       PROSES ADOPSI SIA
            Bahwa dalam mengadopsi SIA melibatkan penggunaan teknologi untuk mendukung operasional manajemen, pengembangan strategi, dan pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dengan mengelola dan mendesain proses adopsi SIA yang baik dapat meningkatkan kinerja SIA dan meningkatkan efisiensi kegiatan serta membantu organisasi untuk membuat keuntungan dengan meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, berbagi pengetahuan dan pengambilan keputusan ditingkatkan.


Tahap Seleksi SIA
            Tahap pertama berkaitan dengan masalah kualitas informasi untuk meningkatkan adopsi SIA dalam sebuah organisasi. Tahap ini dapat membantu organisasi untuk menentukan rencana strategi TI. Ini mencakup strategi dan taktik, dan menyangkut identifikasi cara-cara di mana TI terbaik dapat memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan akuntansi sebagai kebutuhan organisasi. Selanjutnya, Organisasi membutuhkan analisis yang persyaratannya ditetapkan untuk mengawasi dan untuk meningkatkan semua proses adopsi SIA.

Tahap Implementasi SIA
            Tahap kedua membantu organisasi untuk mengidentifikasi pembangunan TI. Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses organisasi. Selain itu, perubahan dan pemeliharaan sistem yang ada dilindungi untuk memastikan dan memenuhi tujuan system informasi akuntansi sebagai kebutuhan organisasi. Di samping itu, Organisasi harus menjaga kualitas informasi manajemen secara terus menerus seperti keunggulan kualitas informasi, manajemen biaya, proses untuk perbaikan kualtias informasi. Selain itu, Organisasi harus memiliki peraturan yang ketat tentang peran kuaitas informasi, benchmark kualitas informasi, strategi stratetgi kualitas informasi, dan Audit kualitas informasi.

 Tahap Penggunaan SIA
            Tahap tiga dengan pengiriman alamat infomasi secara aktual dari layanan yang dibutuhkan. Ini menggabungkan kebutuhan untuk memantau operasi, alamat kinerja pengelolaan, dan pemantauan pengendalian internal. Membedakan dimensi kualitas informasi dengan cara ini dapat membantu pengguna informasi dalam memahami persyaratan dalam memberikan informasi yang berkualitas tinggi.



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
            Informasi yang berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
·          Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena pada saat penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi banyak gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak informasi.
·          Tepat waktu (Timeliness)
Informasi datang ke penerima tidak boleh terlambat.
·          Relevan (Relevance)
Informasi yang diterima harus bermanfaat.
·          Lengkap
Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang tertinggal.
·           Mengurangi ketidakpastian
Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.
            Dimensi kualitas informasi yang digunakan dalam adopsi SIA dapat membantu organisasi untuk memahami persyaratan untuk memberikan informasi berkualitas tinggi. Selanjutnya, dalam adopsi sistem informasi akuntansi membutuhkan informasi berkualitas agar dapat berfungsi secara efektif, di mana tingkat kualitas informasi sangat penting untuk proses semua dimensi sistem informasi akuntansi. Kualitas informais yang relevan untuk semua proses manajemen data diadopsi oleh organisasi tersebut. Organisasi perlu menerapkan kriteria informasi untuk mengatur dan mengendalikan semua tahapan SIA dan adopsi SIA. Kerangka Link ini  berupaya mencapai kualitas informasi manajemen ke perfomance adopsi SIA.

B.       Saran
Kualitas Informasi Manajemen yang mengadopsi Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah organisasi memiliki tahapan yang berbeda-beda, karena itu penulis dengan keterbatasan waktu dan pengetahuan sangat mengharapkan saran dari pembaca dalam menyempurnakan penulisan ini dimasa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Wilkinson dan Cerullo;  Sistem Informasi Akuntansi; (1995, p.5-6)
Mulyadi; Sistem Informasi Akuntansi; (2001, h.3)
Baridwan; Sistem Informasi Akuntansi; (1998, h.6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar