BAB
I
PENDAHULUAN
Masalah kualitas informasi dapat berdampak
pada operasi, biaya peningkatan dan pekerja yang lebih rendah kepuasan kerjanya, sekaligus meningkatkan ketidakpuasan pelanggan
(Redman 1998). Dalam
dunia modern, kualitas informasi yang kuat dalam hal itu
mengarahkan masa depan bisnis. Hal ini karena kualitas
informasi yang baik dapat membawa kesuksesan, sementara kualitas
informasi yang buruk dapat menyebabkan kegagalan usaha (Bovee 2004,
Redman 1998; Redman
2008). Akibatnya, kriteria kualitas informasi telah menjadi
pertimbangan penting bagi setiap organisasi yang
ingin melakukan berbagai a proses dengan baik.
Secara khusus, akuntansi
dan manajemen membuat perhatian dengan ketepatan
SIA, agar
kebutuhan organisasi
untuk informasi komunikasi
dan kontrol (Gordon dan Miller 1976; Mc Laney dan Atrill
2005). Argumen di
balik temuan ini adalah bahwa
SIA sering kekurangan data yang berkualitas tinggi.
Demikian juga, Ismail dan King (2005) menemukan bahwa organisasi
mungkin kurang memiliki pengetahuan
dan visi untuk
menggabungkan SIA, selain itu masih
ada masalah dalam proses pelaksanaan
akuntansi. Namun, bisnis harus dilihat sebagai penggunaan
SIA dengan baik, memerlukan kualitas data di organisasi untuk
melakukannya dengan baik, memperoleh keunggulan kompetitif, dan bertahan dalam ekonomi. Untuk perusahaan global saat inimdalam rangka untuk mengatur, mengelola dan
mengoperasikan proses di semua bagian. Selanjutnya,
struktur organisasi adalah penting untuk meningkatkan atau
mengadopsi SIA.
Dalam pengelolaan
yang baik , perancangan
sistem akuntansi yang baik dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi kegiatan dalam akuntansi pertanggungjawaban.
Temuan dari literatur menunjukkan bahwa SIA adalah
aplikasi perangkat lunak tertentu dan proses manajemen. Kaplan
(1998) menunjukkan bahwa perusahaan harus beroperasi akuntansi manajemen di luar sistem ERP karena
Sistem yang sama tidak
dapat memberikan informasi akuntansi
keuangan . Terlebih
lagi, Malmi (2001) dan Scapens dan Jazayeri
(2003) menemukan bahwa hubungan antara
Sistem ERP
dan teknik akuntansi manajemen tidak berubah secara signifikan. Namun, sementara sistem ERP dianggap
penting
sebagai sumber data untuk
sebagian besar praktik akuntansi
baru, mereka tidak insentif
untuk teknik akuntansi dan adopsi sistem. Para
caractheristics dari teknik
akuntansi yang berbeda dalam
sejumlah elemen. Selain itu,
Rom dan Rohde
(2007) menunjukkan bahwa integrasi data dalam akuntansi harus dipelajari lebih sempit (Rom dan
Rohde 2007). Lainnya.
penulis (e, g
Davilla, Foster et
al 2004,. Naomi
dan Kevin,
2007; Ismail, 2009; Romney and Steinbart, 2009) menyatakan bahwa dalam organisasi harus ada perhatian diberikan kepada
standar akuntansi dan hukum masing-masing negara.
Baru-baru ini, ketika adopsi SIA,
organisasi beberapa vendor SIA digunakan untuk
mengadopsi sistem akuntansi yang dikembangkan oleh vendor perangkat lunak
untuk organisasi yang
ingin mengadopsi solusi mereka. Organisasi lainnya
mengadopsi kerangka generik yang dikembangkan oleh COBIT, ITIL DAN SDLC sebagai pedoman tentang
bagaimana untuk memilih dan mengadopsi
sistem SIA, meskipun tidak spesifik untuk adopsi SIA.
Sebagian besar penelitian mengenai SIA memiliki fokus pada pengelolaan pengendalian internal, desain dari sebuah SIA dan
audit (Choe 2004, Nicolaou, 2000). Beberapa
penelitian telah mencoba untuk
memahami bagaimana memilih dan
menggunakan (mengadopsi) sistem
SIA dengan baik, di organisasi, untuk memenuhi semua persyaratan
Kualitan Informasi. Dalam rangka
untuk memastikan kualitas informasi dalam adopsi SIA, adalah penting untuk
memahami kriteria Kualitas
informasi mendasar yang
tepat khusus untuk adopsi SIA. Namun, tidak ada definisi
standar sat ini, walaupun ada beberapa dipelajari karakteristik kualitatif dalam akuntansi manajemen mutu, seperti FASB,
IASB, AARF, dan
SAC3. Beberapa literatur
Kualitas informasi juga membahas titik kritis dan langkah-langkah
untuk mengadopsi SIA.
Menariknya, kualitas informasi manajemen khusus untuk adopsi SIA
merupakan daerah baru, ada kebutuhan yang berkembang untuk penelitian
yang memberikan wawasan tentang isu dan solusi yang
berkaitan dengan Kualitas informasi
Manajemen pada adopsi SIA.
Sejumlah kerangka Kualitas
informasi generik telah
diusulkan dalam literatur, namun
tidak satu pun dari mereka telah benar-benar
melihat ke daerah adopsi SIA. Ada kurangnya pengetahuan dan
kerangka kerja standar untuk kualitas
informasi manajemen mengadopsi SIA yang dapat
membantu organisasi untuk
memastikan dan meningkatkan kualitas
informasi akuntansi. Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk mengembangkan
suatu kerangka kerja yang memadai untuk memberikan bimbingan
tersebut. Kerangka ini dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur yang ada dan studi kasus ganda. Kerangka
kerja ini telah dirancang untuk
menggambarkan masalah Kualitas informasi yang
mengadopsi SIA.
Hal ini juga mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan
bahwa organisasi harus
fokus pada faktor yang memastikan
kualitas informasi manajemen selama proses adopsi
SIA.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualitas informasi
(Information Quality)
Dalam beberapa hal pengetahuan
tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau
diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan
dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan
fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer,
informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian
ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan
dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi
makna melalui proses. Sebagai contoh, dokumen, berbentuk spreadsheet (semisal
dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data
yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,
sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diproses sehingga memiliki
makna dan manfaat.
Ada beberapa pengertian informasi
diantaranya:
Menurut
H.M. Yogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
Pendekatan Terstruktur pengertian informasi sebagai berikut:
“informasi merupakan
data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si
penerima dan mempunyai nilai nyata serta terasa bagi keputusan saat itu atau
keputusan yang akan datang.”
Gordon
B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
memberikan pengertian informasi sebagai berikut:
”Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa
nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan
datang.”
Informasi yang berkualitas ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu :
·
Akurat
(Accurate)
Informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena pada saat
penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi banyak gangguan
(noise) dapat mengubah atau merusak informasi.
·
Tepat
waktu (Timeliness)
Informasi
datang ke penerima tidak boleh terlambat.
·
Relevan
(Relevance)
Informasi
yang diterima harus bermanfaat.
·
Lengkap
Informasi
yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang
tertinggal.
·
Mengurangi
ketidakpastian
Informasi
yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.
B. Sistem Informasi
Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi
Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem
informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya
manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem
informasi akuntansi.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun
sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi
akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas
dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli
1.
Menurut
Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem
informasi akuntansi
merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas,
yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data
transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
2.
Pengertian Sistem
Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan
informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun
laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
3.
Pengertian Sistem
Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem informasi akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan
alat-alat yang digunakan untuk mengolah data usaha mengenai suatu kesalahan
ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya
dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur,
dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”
Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada
beberapa sistem informasi
akuntansi yang sudah dikembangkan
oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang
mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA)
dan MYOB.
C. Hubungan SIA dengan Kualitas
informasi Manajemen
Sebagian
besar penelitian
mengenai SIA memiliki fokus
pada pengelolaan pengendalian internal,
desain dari sebuah SIA dan audit (Choe
2004, Nicolaou, 2000).
Beberapa penelitian telah mencoba
untuk memahami bagaimana memilih dan menggunakan (mengadopsi) sistem SIA dengan baik, di organisasi, untuk memenuhi semua persyaratan
Kualitas Informasi. Dalam rangka
untuk memastikan kualitas informasi dalam adopsi SIA, adalah penting untuk
memahami kriteria Kualitas
informasi mendasar yang
tepat untuk adopsi SIA. Namun, tidak ada definisi
standar saat ini, walaupun ada beberapa karakteristik kualitatif dalam akuntansi manajemen mutu, seperti FASB, IASB,
AARF, dan SAC3.
Beberapa literatur Kualitas informasi juga membahas titik kritis dan langkah-langkah
untuk mengadopsi SIA.
Menariknya, kualitas informasi
manajemen khusus untuk adopsi SIA merupakan daerah baru, ada kebutuhan yang berkembang untuk penelitian yang memberikan wawasan tentang isu dan solusi yang berkaitan dengan Kualitas
informasi Manajemen pada adopsi SIA. Sejumlah kerangka Kualitas informasi generik telah diusulkan dalam literatur,
namun tidak satu
pun dari mereka telah benar-benar
melihat ke daerah adopsi SIA. Ada pengetahuan yang kurang dan kerangka kerja standar untuk
kualitas informasi manajemen dalam
mengadopsi SIA yang dapat
membantu organisasi untuk
memastikan dan meningkatkan kualitas
informasi akuntansi.
Dengan
demikian, penelitian ini mencoba untuk mengembangkan
suatu kerangka kerja yang memadai untuk memberikan bimbingan
tersebut. Kerangka ini dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur yang ada. Kerangka kerja ini telah dirancang untuk menggambarkan
masalah Kualitas
informasi yang mengadopsi SIA.
Hal ini juga mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan
bahwa organisasi harus
fokus pada faktor yang memastikan kualitas
informasi manajemen selama proses adopsi
SIA.
Kerangka untuk Kualitas informasi
Manajemen dalam
mengadopsi SIA
Kerangka penelitian untuk studi ini berpendapat bahwa adopsi kerangka
kerja SIA dipengaruhi oleh
organisasi internal dan eksternal
dan membutuhkan informasi berkualitas agar dapat berfungsi
secara efektif. Selain itu, akuntansi
dan pengambilan keputusan manajemen,
sangat penting dengan keakuratan SIA untuk kebutuhan organisasi dalam
komunikasi, informasi dan kontrol.
Dalam rangka untuk mengadopsi SIA yang
berhasil, penting untuk mempertimbangkan
kualitas sistem dan kualitas informasi yang digunakan diseluruh proses adopsi
(Delone dan Mc
Lean 2003;. Nelson dan Todd 2005).
Demikian
juga, dimensi
kualitas informasi mempengaruhi keuntungan dari adopsi SIA
ini, karena dimensi
kualitas informasi digunakan dalam adopsi SIA dapat
membantu organisasi untuk memahami persyaratan
untuk memberikan informasi
berkualitas tinggi. Selanjutnya, dalam
adopsi sistem informasi akuntansi membutuhkan informasi berkualitas
agar dapat berfungsi secara efektif,
di mana tingkat kualitas informasi
sangat penting untuk proses
semua dimensi sistem informasi
akuntansi. Kualitas informasi
yang relevan untuk semua proses manajemen data diadopsi
oleh organisasi tersebut. Organisasi perlu menerapkan
kriteria informasi untuk mengatur
dan mengendalikan semua tahapan SIA dan
adopsi
SIA. Kerangka Link
ini berupaya mencapai kualitas informasi manajemen ke perfomance adopsi SIA.
Dimensi Kualitas
informasi dalam adopsi SIA
Dalam penelitian ini, dimensi KUALITAS INFORMASI diidentifikasi sebagai
relevansi, keandalan, keterbandingan, saling pengertian, ketersediaan, efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, aksesibilitas, integritas, kepatuhan, akurasi,
objektivitas, keamanan, kelengkapan dan ketepatan waktu, seperti yang diidentifikasi dari literatur
dan persyaratan bisnis dari informasi dalam beberapa
studi kasus. Dimensi-dimensi kualitas
informasi relevan dengan semua
proses manajemen data yang
diadopsi oleh organisasi.. Hasil dari
dimensi Kualitas
informasi yang diadopsi SIA, semua variabel dalam penelitian ini, diukur
dengan wawancara mendalam. Selain
itu, penelitian merangkum skor yang diberikan oleh para pemangku
kepentingan yang berbeda dalam kasus
A sampai kasus J (10 organisasi).
Hasil dimensi Kualitas
informasi yang di adopsi SIA dari 16 dimensi antara 5 responden. Responden diminta untuk
menunjukkan pada skala lima
pilihan yang terdiri dari tidak
pernah setuju, jarang setuju, kadang-kadang setuju,
seringkali setuju dan selalu setuju.
Salah satu responden menggambarkan pentingnya hubungan positif antara kinerja suatu adopsi
SIA dan
dimensi Kualitas
informasi.
Direktur (AMIK Royal) mengatakan bahwa:
"Saya pikir perguruan tinggi harus memenuhi
kualitas, kehandalan dan keamanan untuk informasi kami, seperti untuk semua aset. Kita perlu menyediakan sumber daya TI, termasuk aplikasi, informasi,
infrastruktur dan orang-orang untuk mendorong tujuan dari PT. Dalam PT kita mengidentifikasi
untuk memenuhi tujuan
PT digunakan dimensi kualitas informasi untuk mengontrol SIA dan adopsi SIA. Telah dijelaskan
bahwa dimensi informasi termasuk
aksesibilitas, ketersediaan, akurasi,
kelengkapan, kepatuhan, kerahasiaan, efektifitas, efisiensi, integritas, objektivitas, relevansi, keandalan, keamanan,
waktu dan dimengerti
dalam semua proses adopsi ". Direktur.
PT yang menggunakan kriteria kualitas informasi
dapat berhasil dalam mengadopsi SIA. Mereka menggunakan kriteria informasi untuk
mengendalikan semua tahapan proses
adopsi SIA untuk
memeriksa sistem. Organisasi
menetapkan persyaratan untuk kriteria
kualitas informasi, dan dari persyaratan
manajemen diterapkan dan dianalisis untuk mengendalikan dan meningkatkan semua proses dalam adopsi SIA.
Selain itu, organisasi merasa prihatin tentang penyebab masalah kualitas informasi yang
memiliki dampak terhadap kualitas informasi. Yang paling penting, pimpinan bertanggung jawab atas semua upaya kualitas
informasi manajemen untuk meningkatkan kualitas informasi dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, Kabid TI di PT percaya bahwa SIA penting
dalam membantu perguruan
untuk menciptakan kualitas informasi. PT juga khawatir
untuk mengidentifikasi bahwa dimensi
kualitas informasi akan membantu untuk memastikan keselarasan dengan
kebutuhan organisasi. Sebagai contoh
(salah satu yang diwawancarai) menunjukkan:
"Dalam PT kami, kami telah memiliki
dimensi kualitas informasi untuk mengontrol proses belajar dan mengajar yang
disebut sebagai proses perkuliahan
dan proses dari SIA untuk kualitas informasi seperti
keandalan, kerahasiaan, ketersediaan,
akurasi, integritas, kepatuhan,
accessibilty, keamanan, kelengkapan, relevansi, efektivitas, efisiensi, waktu, keterbandingan, saling
pengertian. Dimensi
kualitas informasi dapat membantu organisasi untuk mengelola dan mengendalikan informasi untuk memenuhi tujuan organisasi. Terlebih lagi, organisasi
ingin melakukan pemeriksaan
dimensi kualitas
informasi sebelum pindah dari
sistam lama ke dalam sistem baru. Kami telah merasa
puas dalam mengadopsi SIA dan dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas dari organisasi".
D.
PROSES
ADOPSI SIA
Bahwa dalam mengadopsi SIA melibatkan penggunaan teknologi untuk mendukung operasional
manajemen, pengembangan strategi, dan pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Dengan mengelola dan mendesain proses adopsi SIA yang baik dapat meningkatkan kinerja SIA dan meningkatkan efisiensi kegiatan serta membantu organisasi untuk membuat keuntungan dengan meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, berbagi pengetahuan dan pengambilan keputusan ditingkatkan.
Tahap
Seleksi SIA
Tahap pertama berkaitan dengan masalah kualitas informasi
untuk meningkatkan adopsi SIA dalam sebuah organisasi. Tahap ini dapat membantu
organisasi untuk menentukan rencana strategi TI. Ini mencakup strategi dan taktik, dan
menyangkut identifikasi cara-cara di mana TI terbaik dapat memberikan
kontribusi pada pencapaian tujuan akuntansi sebagai kebutuhan organisasi. Selanjutnya, Organisasi membutuhkan analisis yang
persyaratannya ditetapkan untuk mengawasi dan untuk meningkatkan semua proses adopsi SIA.
Tahap
Implementasi SIA
Tahap kedua membantu organisasi untuk mengidentifikasi pembangunan
TI. Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu
diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan dan
diintegrasikan ke dalam proses organisasi. Selain itu, perubahan dan pemeliharaan sistem yang ada
dilindungi untuk memastikan dan memenuhi tujuan system informasi akuntansi sebagai kebutuhan organisasi. Di samping itu, Organisasi harus menjaga kualitas
informasi manajemen secara terus menerus
seperti keunggulan kualitas informasi, manajemen biaya, proses untuk perbaikan kualtias
informasi. Selain itu,
Organisasi harus memiliki peraturan yang ketat tentang peran kuaitas informasi, benchmark kualitas informasi, strategi stratetgi kualitas
informasi, dan Audit kualitas
informasi.
Tahap
Penggunaan SIA
Tahap tiga dengan
pengiriman
alamat infomasi secara aktual
dari layanan yang dibutuhkan. Ini menggabungkan kebutuhan untuk memantau
operasi, alamat kinerja pengelolaan, dan pemantauan
pengendalian internal. Membedakan dimensi
kualitas informasi dengan
cara ini dapat membantu pengguna informasi dalam memahami
persyaratan dalam memberikan informasi
yang berkualitas
tinggi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Informasi
yang berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
·
Akurat
(Accurate)
Informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena pada saat
penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi banyak gangguan
(noise) dapat mengubah atau merusak informasi.
·
Tepat
waktu (Timeliness)
Informasi
datang ke penerima tidak boleh terlambat.
·
Relevan
(Relevance)
Informasi
yang diterima harus bermanfaat.
·
Lengkap
Informasi
yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang
tertinggal.
·
Mengurangi
ketidakpastian
Informasi
yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.
Dimensi kualitas informasi yang digunakan dalam adopsi SIA dapat
membantu organisasi untuk memahami persyaratan
untuk memberikan informasi
berkualitas tinggi. Selanjutnya, dalam
adopsi sistem informasi akuntansi membutuhkan informasi berkualitas
agar dapat berfungsi secara efektif,
di mana tingkat kualitas informasi
sangat penting untuk proses
semua dimensi sistem informasi
akuntansi. Kualitas informais
yang relevan untuk semua proses manajemen data diadopsi
oleh organisasi tersebut. Organisasi perlu menerapkan
kriteria informasi untuk mengatur
dan mengendalikan semua tahapan SIA dan
adopsi
SIA. Kerangka Link
ini berupaya mencapai kualitas informasi manajemen ke perfomance adopsi SIA.
B. Saran
Kualitas Informasi
Manajemen yang mengadopsi Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah organisasi
memiliki tahapan yang berbeda-beda, karena itu penulis dengan keterbatasan
waktu dan pengetahuan sangat mengharapkan saran dari pembaca dalam
menyempurnakan penulisan ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyadi; Sistem
Informasi Akuntansi; (2001, h.3)
Baridwan;
Sistem Informasi Akuntansi; (1998, h.6)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar